Jumat, 13 November 2009

ARTHROPODA

Arthon = Ruas/sendi
Podos = Kaki
Arthropoda = Hewan berkaki beruas-ruas atau berbuku-buku
Arthropoda adalah filum hewan yang paling banyak jumlahnya dan banyak juga daerah distribusi atau daerah sebarannya.

Ciri-Ciri Umum Arthropoda:
 Tubuhnya simetris bilateral dan bersegmen-segmen.
 Alat embelan atau appendage berjumlah sepasang pada setiap segmen tubuhnya.
 Mempunyai rangka luar dari zat tanduk (zat kitin).
 Otot-ototnya tersusun secara kompleks, penting untuk melakukan gerakan yang amat cepat.
 Alat pencernaan telah berkembang secara sempurna.
 Ekskresinya dilakukan oleh koksal atau kalenjar hijau dengan saluran malpighi yang bermuara pada usus.
 Berkembang biak secara seksual, berkelamin terpisah, dan pembuahan internal.

Kelas-Kelas Dalam Arthropoda:

CRUSTACEAE (UDANG-UDANGAN)
Crustacea berasal dari bahasa latin Crusta= pembungkus yang keras, meliputi kelompok udang-udangan dan kepiting. Tubunya terlindung dari kulit keras yang sekaligus merupakan rangka luas atau eksoletonnya. Hewan kelas ini hidup di air laut, air tawar, air payau dan ada pula yang hidup di darat yang lembab.
Ciri-ciri:
• Kepala terdiri atas 5 segmen yang bersatu, dilengkapi 2 pasang antena.
• Bernapas dengan insang.
• Ekskresinya dengan kelenjar hijau
• Berkembang biak secara kawin.
• Peredaran darahnya terbuka.
Contoh: Asselus aquaticus, Leander sp (udang)dan Cambarus sp (udang)


ARACHNIDA (LABA-LABA)
Arachnida berasal dari bahasa latin Arachne=Laba-laba. Kebanyakan anggota Arachnida bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ciri-ciri:
• Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks dan abdomen.
• Alat-alat pencernaannya disesuaikan dengan jenis makanannya.
• Alat ekskresinya dilengkapi saluran malpighi dan kalenjar coxal.
• Alat respirasinya dengan paru-paru buku.
• Beberapa jenis mempunyai spinerets yang dapat menghasilkan benang sutra.
Contoh: Thallassius sp (laba-laba penjaring), Lactodecrtus natans (laba-laba beracun) dan Mastigopractus giganteus (laba-laba raksasa).
MYRIAPODA
Hewan ini banyak ditemukan di daerah tropis dengan habitat darat
Ciri-ciri:
• Tubuhnya terdiri dari kepala dan perut yang beruas-ruas.
• Pada setiap ruasnya terdapat sepasang atau 2 pasang kaki.
• Pada kepala terdapat sepasang antena dan sepasang mata tunggal.
• Alat napas berupa trakea berspirakel.
Contoh: Lithobius forficatus (kelabang) dan Polyxenus fasciculatus.


INSEKTA (HEXAPODA)
Insekta disebut juga hexapoda karena mempunyai 6 kaki (3 pasang kaki). Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).
Ciri-ciri:
• Tubuh dapat dibedakan antara kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen).
• Pada segmen dada terdapat 3 pasang kaki.
• Alat pencernaanya memanjang dari dari mulut hingga anus.
• Alat peredaran darah berupa jantung.
• Alat pernapasannya berupa trakea yang bercabang-cabang.
• Mempunyai sepasang mata majemuk (facet) dan sepasang antena.
Contoh: Lepisme saccarina (kutu buku), Plasmida sp (belalang daun), Periplanetta americana
(kecoa), Culex pipien (nyamuk) dan Bombix mori (kupu-kupu).

MEKANISME KERJA ENZIM

Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu dengan yang lain. Jika suatu molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, substrat akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya molekul substrat pada enzim disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik (reversible). Enzim dapat mengubah substrat menjadi hasil akhir dan juga dapat mengubah hasil akhir menjadi substrat jika lingkungannya berubah. Misalnya, enzim lipase dapat berfungsi katalisator dalam perubahan lemak menjadi asam lemak dan glilserol. Enzim lipase juga dapat mengubah kembali asam lemak dan gliserol menjadi lemak (lipid).
Enzim juga bekerja secara spesifik, artinya enzim mempunyai fungsi yang khusus. Jika enzim berbeda maka hasilnya akan berbeda pula. Misalnya, pemecahan rafinosa (suatu trisakarida). Jika dilakukan oleh enzim sukrase rafinosa akan terurai menjadi melibiosa dan fruktosa, sedangkan jika dilakukan dengan oleh enzim emulsion rafinosa akan terurai menjadi sukrosa dan galaktosa.
Ada dua teori mengenai mekanisme kerja enzim, yaitu lock and key theory dan induced fit theory.
1) Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)
Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1988). Menurutnya, enzim diumpamakan sebagai gembok karena memiliki sebuah bagian kecil yang dapat berikatan dengan substrat yang disebut dengan sisi aktif, sedangkan substrat sebagai kunci karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim.
Substrat dapat berikatan dengan enzim jika sesuai dengan sisi aktif enzim. Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja, hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif akan berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2) Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland. Menurutnya, sisi aktif enzim bersifat fleksibel. Akibatnya, sisi aktif enzim dapat berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Teori ini sesuai dengan mekanisme kerja enzim yangt sesungguhnya.
Reaksi antara substrat dengan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan stuktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, maka enzim akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemudian terjadi pengikatan substrat oleh enzim yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula dan siap untuk mengikat substrat baru.

MANUSIA TERTAWA BUMI MERANA

Pada saat ini, banyak hal dari berbagai aspek yang terjadi secara global. Globalisasi ini dapat dilihat dari adanya krisis global hingga global warming, yang sedang hangat-hangatnya diperbincangkan oleh semua negara. Global warming merupakan keadaan dimana terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi yang signifikan. Peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi disebabkan oleh efek rumah kaca.
Efek rumah kaca ini dikemukakn oleh fisikawan Perancis, Joseph Fourier 1824 dan dibuktikan secara kuantitatif oleh Svante Arrhenius 1896. Apa sebenarnya efek rumah kaca itu? Efek rumah kaca merupakan efek yang dihasilkan oleh gas-gas rumah kaca, seperti uap air, karbondioksida ( ), gas metana ( ), dan nitrogen monoksida (NO). Mekanisme kerja dari gas rumah kaca ini sama seperti rumah kaca yang digunakan para petani untuk bertani pada musim dingin. Ketika radiasi panas matahari mencapai bumi maka 25% dari panas tersebut akan dipantulkan kembali ke luar angkasa dalam bentuk infra merah, 25% diserap oleh awan, dan sisanya diabsorpsi ke permukaan bumi sehingga menyebabkan bumi hangat. Kemudian panas tersebut dipantulkan lagi oleh permukaan bumi ke luar angkasa, tetapi sebagian panas tersebut akan tertahan oleh gas rumah kaca, sehingga bumi tetap hangat dan dapat ditinggali oleh makhluk hidup.
Pada dasarnya efek rumah kaca ini dibutuhkan oleh manusia yang tinggal dibumi karena menjaga kestabilan suhu di permukaan bumi. Jika tidak ada efek rumah kaca maka mungkin bumi ini akan dingin sekali dan tidak dapat dihuni. Akan tetapi, jika gas rumah kaca yang ada di atmosfer bumi berlebihan maka panas yang akan tertahan oleh gas rumah kaca ini juga semakin banyak sehingga berdampak pada meningkatnya suhu permukaan bumi yang akhirnya menjadi global warming.
Peningkatan kuantitas gas rumah kaca di atmosfer tidak terlepas dari aktivitas manusia, seperti penggunaan kendaraan bermotor, industri modern, serta penebangan pohon. Jadi, dapat dikatakan jika manusialah yang harus bertanggung jawab atas terjadinya pemanasan global karena manusia merupakan kontributor terbesar dari meningkatnya gas rumah kaca. Paham individualistis yang sangat berkembang dalam lingkungan masyarakat menjadikan manusia sebagai sosok yang egois dengan mengutamakan kenikmatan pribadi mereka sendiri tanpa memperpedulikan lingkungan sekitarnya.
Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang sangat berkembang pada saat ini, penggunanya mulai dari anak-anak sampai orang tua dan masyarakat bebagai lapisan ekonomi. Peningkatan jumlah pengguna kendaraan bermotor berarti meningkat pula emisi dari kendaraan bermotor. Selain itu, manusia terkadang boros dalam penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bagi masyarakat yang mampu terkadang tidak terlalu peduli dengan dana yang besar untuk membeli BBM karena mereka merasa mempunyai uang untuk membelinya.
Akan tetapi satu hal yang perlu direnungkan adalah: Uang yang dimiliki memang dapat membeli BBM sebanyak-banyaknya, tetapi uang tersebut tidak dapat mengembalikan BBM yang diambil dari alam. BBM yang merupakan olahan dari minyak bumi dalam pengolahannya jika menggunakan 1 KWh pembangkit listrik maka akan mengemisi gas rumah kaca sekitar 581-798 gram . Selain itu pengolahan minyak bumi, gas alam dan juga batu bara menghasilkan . Sebuah molekul menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul . Jadi, tidak terhitung kerugian yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, sudah selayaknya peminimalisiran penggunaan kendaraan bermotor dilakukan. Hal-hal yang dapat dilakukan, misalnya dengan memilih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Seandainya jika memang harus menggunakan motor atau mobil pribadi, alangkah baiknya jika mengajak kerabat dengan tujuan daerah yang sama untuk ikut dengan kendaraan pribadi yang dimiliki.
Manusia terkadang bangga dan sombong jika mereka dapat berlibur ke daerah yang jauh seperti ke luar negeri, bahkan ada yang pergi ke luar negeri hanya sekedar untuk membeli beberapa kebutuhan pribadi yang sesungguhnya dapat dibeli di daerahnya. Akan tetapi, demi martabat dan sebagai bukti kemampuan mereka berpergian sesuka mereka hanya untuk memuaskan keinginannya. Alat transportasi yang biasa digunakan untuk pergi ke luar negeri adalah pesawat terbang. Hal yang perlu diketahui dan dipahami adalah pesawat terbang yang digunakan merupakan penyumbang gas rumah kaca terbesar dibandingkan alat transportasi lainnya. Jadi, patutkah kita bangga dan sombong ketika menyadari bahwa kita telah menyumbangkan gas rumah kaca?
Dalam bidang industri, dapat dilihat sangat besar sumber daya yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya pada bidang industri mulai digunakan sumber energi yang dapat diperbaharui seperti tenaga surya, angin, air, dll. Perusahaan juga sebaiknya menggunakan peralatan-peralatan yang hemat listrik dan hemat energi, selain dapat menekan biaya pengeluaran juga telah mengurangi gas rumah kaca. Para karyawan juga sebaiknya disarankan untuk bertanggung jawab dalam penggunaan listrik dan energi, seperti mematikan peralatan dan mesin yang tidak digunakan. Selain itu, limbah industri yang merupakan kontributor dalam peningkatan kuantitas gas rumah kaca, maka lebih baik jika setiap perusahaan dilengkapi dengan menggunakan teknologi pengolah limbah sebelum limbah tersebut dibuang karena dapat menjadi polusi dan sampah.
Sebagai manusia yang merupakan produsen dan konsumen maka sampah merupakan bagian yang tidak terlepas dari kehidupan. Manusia terkadang bersifat boros dalam pemakaian barang dan suka membeli barang yang hanya dapat digunakan satu kali dan kemudian menjadikannya sampah. Membuang sampah sembarangan juga termasuk kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, dan jarang ada yang mau bersusah-susah untuk mendaur ulang sampah tersebut, padahal dapat memberikan keuntungan materi. Membakar sampah merupakan pilihan yang lebih banyak dilakukan daripada mendaur ulang. Pembakaran sampah menghasilkan yang merupakan gas rumah kaca sehingga pada akhirnya berujung pada global warming.
Salah satu bentuk keegoisan manusia adalah penebangan pohon dan pembakaran hutan yang dilakukan semata-mata demi uang. Uang memang hal yang dibutuhkan manusia tetapi uang bukanlah segala-galanya karena uang yang diperoleh tidak dapat membayar kerugian yang akan terjadi. Tanaman hijau menyerap dari atmosfer, seperti yang telah dijelaskan merupakan salah satu gas rumah kaca maka jika tidak ada pohon secara tidak langsung telah membuat kuantitas di atmosfer semakin makin banyak karena tiada lagi yang dapat mengikatnya di bumi. Bahkan tumbuhan hijau setelah mati akan melepaskan kembali ke udara. Dapat dibyangkan berapa banyak yang bertambah ketika kita membakar hutan atau menebang pohon-pohon secara membabi buta.
Masyarakat terkadang suka mengeluh mengapa hari ini begitu panas? Mengapa cuaca tidak menentu? Mengapa banjir mulai merajalela dan bencana alam datang silih berganti? Apakah mereka sadar bahwa itu semua pertanda global warming telah terjadi? Dan siapakah yang harus disalahkan? Sekarang ini sebaiknya jangan mencari siapa yang salah, tetapi mulailah membenahi diri masing-masing karena tiada kata untuk terlambat untuk berbuat kebaikan. Mulailah untuk sadar dengan lingkungan sekitar dan jangan mementingkan diri sendiri. Selain itu, marilah sosialisasikan hidup sehat dan bersama-sama untuk menanam satu pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap global warming. Ayo, jangan biarkan bumi kita menangis !!!

Jangan Biarkan Narkoba Menggerogoti Tulangmu dan Masa Depan Kepri

Kepri (Kepulauan Riau) merupakan provinsi termuda yang ada di Indonesia tetapi bukan berarti karena baru seumur jagung kegagahannya tidak tampak. Hal ini disebabkan karena Kepri berada di jalur perdagangan dan pelayaran yang strategis serta akan dibukanya FTZ (Free Trade Zone) di kota dan kabupaten yang ada di Kepri, yaitu Batam, Bintan, Karimun, juga sebagian Tanjung Pinang. Dengan akan dibukanya FTZ akan menambah peluang bagi Provinsi Kepri untuk berkancah di dunia internasional. Hal ini patut dibanggakan dan disyukuri agar di tahun-tahun ke depan, Kepri dapat lebih memanfaatkan segala potensi yang ada di Kepri.
Seperti yang kita ketahui, tiada gading yang tidak retak yang berarti tiada yang tidak memiliki kelemahan. Kestrategisan letak ini juga menimbulkan berbagai problema bagi masyarakat Kepri karena para oknum-oknum yang tidak memiliki nurani menggunakannya untuk memajukan “bank saku” kepunyaannya bukan untuk memajukan “bangsa ku” Bangsa Indonesia. Dampak negatifnya dapat dilihat dari salah satu kota yaitu Batam yang menjadi incaran para “mami-mami dan kupu-kupu malamnya”, pengimporan yang ilegal, serta maraknya Narkoba yang memiliki dampak sangat berbahaya terutama bagi para pelajar dan mahasiswa yang merupakan generasi penerus.
Narkoba bukanlah hal asing atau tabuh lagi untuk didengar karena semakin maraknya peredaran dan pemakai Narkoba di Indonesia dan khususnya yang ada di sekitar kita. Sebelum lanjut membahas tentang peredaran Narkoba, dampak Narkoba, dan cara mengatasinya, sebaiknya kita membahas sekilas tentang narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif lainnya atau juga dikenal dengan sebutan NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif). Narkoba memiliki berbagai jenis mulai dari ganja, shabu-shabu, putauw, pil ekstasi, dan lain-lain. Ada beberapa jenis Narkoba yang digunakan untuk medis dan ada beberapa Narkoba yang dilarang dan tidak digunakan lagi dalam medis karena tingkat keadiktifannya yang berlebihan. Akan tetapi, banyak oknum-oknum yang menjadikan Narkoba sebagai lahan bisnis dengan memanfaatkan keadaan psikologis seseorang.
Pada saat ini, penyalahgunaan narkoba bukan hanya dilakukan oleh orang-orang dewasa yang telah memliki kemapanan dari segi ekonomi, para pelajar yang masih duduk di bangku sekolahpun telah menggunakannya. Parahnya lagi pelajar yang menyalahgunakan Narkoba bukan hanya yang duduk di bangku sekolah menengah saja, tetapi sudah melebar lebih jauh lagi kepada pelajar-pelajar yang duduk di bangku SD (Sekolah Dasar). Bagaimana nasib Kepri di masa yang akan datang jika para generasi penerusnya yang masih dikatakan sangat dini sudah dicemari oleh kehajanaman Narkoba?
Banyak sekali kerugian yang diberikan oleh penyalahgunaan Narkoba mulai dari gangguan secara fisik sampai psikis kepada pemakainya. Secara fisik, Narkoba dapat menyebabkan seseorang kehilangan daya tahan tubuh, menimbulkan infeksi HIV/AIDS, serta kerusakan syaraf-syaraf yang jika pemakaiannya berkelanjutan secara terus-menerus dapat membawa korban ke jurang maut. Secara psikis dapat membuat seseorang kehilangan semangat, malas, dan lebih memilih mengurung diri untuk menghibur dirinya sendiri.
Kerugian dari penyalahgunaan Narkoba tidak hanya berdampak bagi diri sendiri tetapi juga untuk keluarga, masyarakat, sampai kerugian untuk bangsa dan negara yang kita cintai bersama. Kerugian ini terjadi karena perubahan perilaku pengguna Narkoba yang telah merasa kecanduan untuk terus-menerus mengonsumsi Narkoba. Pemakai Narkoba ini akan melakukan apapun dan bagaimanapun untuk memenuhi kebutuhannya terhadap Narkoba tersebut dan mereka tidak segan-segan untuk melakukan tindak kriminal, seperti mencuri jika mereka tidak memiliki uang untuk membeli Narkoba. Dengan ketidakstabilan jiwa dan raga para penyalahguna Narkoba akan menambah tinggi angka kriminalitas.
Perkembangan penggunaan Narkoba yang cukup pesat, ini terjadi karena disebabkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:
1. Dari masalah-masalah yang dialami diri sendiri.
2. Pergaulan yang kurang sehat.
3. Ketidaksengajaan yang berkelanjutan.
4. Kestrategisan Kepri untuk dimasuki Narkoba.
Masalah-masalah yang dialami seseorang terkadang membuat pikiran seseorang menjadi kacau sehinga tidak dapat berpikir jernih dan sulit memilih jalan keluar yang tepat. Jalan keluar yang kebanyakan dipilih adalah penggunaan Narkoba yang dapat memberikan kenikmatan sesaat dan mengeluarkan mereka dari problema yang dihadapi padahal pengunaan Narkoba adalah awal yang sangat buruk dan memperburuk masalah yang dihadapi. Di situasi yang seperti ini dukungan keluargalah yang sangat besar manfaatnya, para orang tua harus lebih mendekatkan diri kepada anak dan menanamkan ajaran agama karena saat ini beberapa orangtua lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan atau urusan pribadinya daripada memberikan pengawasan kepada anak, sehingga anak bergaul secara bebas karena merasa kesepian dan butuh perhatian. Hal pertama dalam mencegah seorang anak jatuh ke Narkoba adalah pengawasan orang tua dan penanaman ajaran agama sedini mungkin di keluarga. Orang tua atau anggota keluarga lainnya harus dekat dan peduli satu sama lain sehingga jika seorang mengalami masalah Ia tidak memilih Narkoba sebagai jalan keluarnya.
Merajalelanya penyalahgunaan Narkoba dipengaruhi oleh pergaulan yang kurang baik. Pada usia remaja, pergaulan merupakan hal utama karena masa remaja adalah saatnya puberitas yang merubah tingkah pola seseorang. Pergaulan dapat mempengaruhi perilaku seseorang dari yang kurang baik menjadi baik ataupun sebaliknya dari yang baik menjadi kurang ajar. Penyalahgunaan Narkoba terjadi jika seseorang berteman dengan orang lain yang telah menggunakan Narkoba sehingga Ia dituntut untuk memakainya karena ingin dianggap sebagai bagian dari kelompok. Banyak para remaja yang menganggap Narkoba adalah trend yang harus diikuti karena jika tidak diikuti berarti mereka tidak gaul. Kelabilan psikis dan tafsiran yang salah inilah yang membuat para remaja mendominasi tingkat persentase tertingi sebagai penyalahguna Narkoba.
Untuk menghindari sosialisasi yang kurang baik, diperlukan kesadaran dan pemahaman dari dalam diri seseorang sehingga dapat memilih teman yang baik dan teman yang buruk. Memilih teman dapat dilakukan dengan hati nurani, biarlah dianggap tidak gaul oleh kelompok “gaul” tetapi baik diseluruh mata dunia. Dalam hal ini, seorang remaja dapat menambah teman dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, atau menjadi anggota organisasi seperti karang taruna, pramuka, Osis, Rohis, PMR (Palang Merah Remaja) dan lain-lain. Selain mendapat teman juga akan mendapat tambahan wawasan yang membuat seseorang lebih berpikir dewasa.
Para oknum-oknum yang mencari keuntungan sendiri sering terkadang memilih para anak-anak dan remaja sebagai lahan bisnisnya. Mereka membujuk dan menawarkan Narkoba secara gratis untuk dua atau tiga kali setelah merasa bahwa korban cukup kecanduan, barulah mereka menjualnya sehingga korban dengan terpaksa harus membeli Narkoba, bagaimanapun dan apapun caranya sehingga jika Ia pelajar maka Ia akan menggunakan uang komite untuk membeli Narkoba atau mencuri. Pengawasan teman, keluarga, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk melihat oknum-oknum tersebut. Seseorang juga harus dapat mengatakan TIDAK untuk sesuatu yang belum diketahuinya terlebih lagi dari orang yang belum dikenalnya. Jangan sampai termakan bujukannya dan jika perlu berlarilah dari orang yang menawarkan sesuatu yang bersifat membujuk dan memaksa.
Kepri memiliki letak yang sangat strategis untuk jalur pelayaran dan perdagangan, mulai dari perdagangan elektronik, perhiasan, sampai menjadi jalur perdagangan Narkoba. Bahkan menurut isu-isu yang beredar pernah terdengar bahwa Batam akan dijadikan pabrik Narkoba se-Asia Tenggara. Hal ini walaupun belum jelas kepastiannya tetapi harus cepat ditindaklanjuti oleh Pemerintah dan aparat keamanan. Seperti yang kita ketahui untuk masuk ke Provinsi Kepri cukuplah mudah karena Kepri terdiri dari pulau-pulau yang memiliki banyak titik masuk dari pelabuhan legal sampai pelabuhan para tikus-tikus. Aparat keamanan sebaiknya lebih memperketat penjagaan di titik-titik masuk wilayah Kepri dan memonitori para pendatang terlebih lagi dari pelabuhan ilegal. Dinas Perhubungan ataupun bea cukai sebaiknya lebih memperketat penjagaan dan pengawasan tehadap berang-barang yang masuk ke wilayah Kepri. Satu hal yang perlu dicamkan adalah jika tiada penjual Narkoba maka bisa dipastikan tidak ada juga pemakai di Provinsi Kepri.
Tindakan yang harus dilakukan bagi seseorang yang telah dicemari Narkoba yaitu dengan pendekatan, bukan menjauhinya karena akan menambah seseorang semakin terpuruk dengan keadaannya. Para penyalahguna Narkoba sebaiknya diayomi bersama dan dituntun keluar dari kegelapan dengan membawa ke panti rehabilitasi dan lebih diawasi, diperhatikan dan diajak untuk mengikuti kegiatan bermanfaat sehingga tidak kembali menggunakan Narkoba.
Lebih baik mencegah daripada mengobati, itulah pepatah yang sering digunakan. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkoba akan sangat efektif jika diawali dari diri sendiri. Pemuda yang menjadi incaran utama dari Narkoba dapat melakukan banyak kegiatan positif untuk menghindari dirinya sendiri dari kejaran Narkoba yang akan selalu mengejarnya. Kegiatan tersebut antara lain:
1. Mengikuti perlombaan sesuai kemampuan, misalnya lomba karya tulis, menggambar poster, membaca puisi, dan lain-lain.
2. Meningkatkan minat baca sehingga pemuda dapat menambah wawasan dan menjadi pemuda yang dapat memberikan ide-ide terbaik untuk memajukan bangsa, bukan menjadi pemuda yang hanya bisa berdemo saja.
3. Melakukan eksperimen kecil-kecilan yang bersifat sederhana tetapi menggunakan teori-teori pelajaran.
4. Mengembangkan kemampuan dalam bidang olahraga khususnya untuk anak laki-laki yang menambah stamina.
5. Membuka usaha untuk menambah uang saku, seperti membuka les, membuat kerajinan dari barang-barang bekas atau tumbuhan perusak lingkungan (eceng gondok yang dapat menyebabkan banjir, daun-daun yang berserakan sehingga menambah sampah, dan lain-lain).
Disamping mendapat keuntungan tersendiri dengan melaksanakan kegiatan tersebut, pemuda tidak akan pernah terpikir untuk menggunakan Narkoba. Pelaksanaan kegiatan kelima sebaiknya disosialisasikan bagi masyarakat karena selain menambah keuntungan pribadi juga menjadikan sampah sebagai sahabat.
Para pengedar Narkoba sebaiknya bukan hanya dihukum sesuai dengan tindakannya tetapi juga diberikan pelatihan khusus. Seperti yang kita ketahui kebanyakan motif utama dari seorang pengedar Narkoba adalah tuntutan ekonomi. Pelatihan khusus yang diberikan haruslah sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah tersebut, misalnya pelatihan kerajinan atau pembudidayaan perikanan untuk pengedar Narkoba di Kepri, sehingga setelah keluar dari penjara Ia tidak kembali menjadi pengedar tetapi memilih pekerjaan yang baru. Jadi diharapkan dengan bekal yang dimiliki, seseorang dapat keluar dari kerja ilegal menjadi pekeja legal.
Membebaskan generasi penerus dari Narkoba berarti membebaskan Kepri dari kelamnya masa depan Kepri. Dengan partisipasi seluruh masyarakat, Kepri dapat membebaskan diri dari pengaruh penyalahgunaan Narkoba. Dan pada saatnya nanti. Kepri akan berkancah dan maju di dunia internasional tanpa beban sebagai gudang Narkoba.

Modernisasi Meningkatkan Mutu Pendidikan

Kota industri… Kota pariwisata… Kota kelam… Itulah beberapa julukan untuk Kota Batam disegala kelebihan dan kekurangannya sebagai kota yang terletak di jalur perlayaran internasional. Sebagai kota yang strategis dan banyak mendapat perhatian baik dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, seharusnya Batam mulai menunjukkan ketajaman taringnya di dunia pendidikan.
Pendidikan di Batam menjadi sorotan tajam bagi Pemerintah karena sebagai kota yang memiliki perkembangan perekonomian dan mobilisasi yang cepat, sudah semestinya perkembangan pendidikan juga sama pesatnya dengan kemajuan perekonomian. Letak geografis Batam yang strategis memudahkan Batam untuk melihat dunia luar yang memiliki pendidikan sangat maju, tetapi hal ini kurang dimanfaatkan sehingga perkembangan pendidikan di Batam menjadi lamban dan ketinggalan di era globalisasi ini. Bagaimana menjadikan Batam sebagai kota pendidikan di era globalisasi jika keadaan pendidikan Batam seperti saat ini? Jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang hanya berjarak sekitar 12,5 mil laut dan hanya menempuh waktu 45 menit perjalanan laut, kualitas pendidikan antara Batam dan Singapura sangat jauh berbeda.
Pemerintah jangan hanya berusaha menaikkan nilai kelulusan siswa sehingga sama dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang nilai kelulusannya 6 atau Singapura yang bernilai 8 tetapi juga turut memajukan kualitas pendidikan yang ada di Batam. Nilai kelulusan di Batam bisa saja mencapai 8,00 jika sarana dan prasarana, kurikulum, tenaga pendidik dan teknologi yang ada di Batam sama dengan yang ada di Singapura.
Jika Batam dibandingkan dengan kota-kota yang ada di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung saja, pendidikan di Batam cukup ketinggalan. Kenyataan ini seharusnya tidak membuat kita putus asa tetapi memacu kita untuk mewujudkan Batam sebagai kota yang memiliki sumber daya manusia yang dapat menjadikan Batam kota gudang kaum terpelajar, bukan menambah sumber daya manusia yang memperkuat julukan Batam sebagai kota kelam dan kota coba-coba para imigran yang sekedar mencari peruntungan nasib tanpa mempunyai keahlian.
Perekonomian yang didapat dari penghasilan di bidang industri, pariwisata, perdagangan dan jasa yang menyebar luas di Batam merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan karena merupakan faktor penunjang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Batam. PDRB yang cukup tinggi ini dapat menunjang proses belajar-mengajar dan perkembangan wawasan putera-puteri daerah dengan penambahan fasilitas yang disediakan.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dengan disediakannya sarana dan prasarana yang telah memiliki teknologi yang canggih seperti yang diketahui pada tahun 2004 Kepri mampu menempatkan diri di posisi pertama sebagai provinsi yang memiliki jaringan internet terbanyak se-Sumatera. Dengan adanya laboratorium komputer dan muatan lokal komputer di sebagian besar SMP dan SMA dapat menunjang kegiatan belajar dan perluasan wawasan siswa. Akan tetapi, hal ini akan percuma jika jumlah komputer yang disediakan Pemerintah di setiap sekolah kurang dari 25% jumlah siswa karena komputer bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer siswa di zaman modern ini padahal tidak semua siswa dapat membeli sebuah komputer dan memiliki jaringan internet. Di era globalisasi ini, Batam yang sudah dianggap sebagai kota internasional seharusnya memiliki generasi penerus yang tidak ketinggalan informasi ataupun teknologi termutakhir. Dengan disediakan fasilitas komputer yang berbanding 1: 4 dengan siswa yang disediakan sekolah diharapkan dapat memacu minat siswa untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki.
Adanya fasilitas komputer disetiap sekolah juga dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah untuk membuat suatu website tersendiri yang berisi tentang informasi terbaru dari dunia pendidikan maupun perkembangan iptek terbaru dari seluruh penjuru bumi. Setiap sekolah juga memiliki website tersendiri yang dapat dijadikan suatu bahan perbandingan antar sekolah sehingga setiap sekolah lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas sekolahnya masing-masing.
Bukan hanya itu saja, Batam juga dapat memiliki perpustakaan online yaitu perpustakaan yang berbasis internet sehingga walaupun selama ini Batam belum memiliki perpustakaan daerah seperti kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia tetapi Batam dapat dijadikan sebagai contoh dengan gebrakan yang terbaru ini. Perpustakaan online ini memiliki keunggulan dalam bidang waktu dan kemudahan mendapatkan informasinya, seperti peminjam tidak harus datang ke perpustakaan tetapi hanya dengan menggunakan internet dan di perpustakaan pusat tidak perlu memajang buku sebagai bahan yang akan dipinjam tetapi memajang CD yang memuat isi sebuah buku sehingga peminjam dapat memindahkan isi CD tersebut ke dalam komputer dan peminjam lain yang ingin meminjam CD tersebut tidak menunggu dalam waktu yang lama.
Cara belajar-mengajar juga dapat diubah seiring dengan perkembangan teknologi. Misalnya, dengan penggunaan sebuah komputer berbasis BOCSoft eQuestion yaitu aplikasi manajemen pengetahuan yang dibuat Microsoft Office yang memiliki fungsi sebagai alat untuk mengumpulkan, meringkas, dan merangkai berbagai ilmu pengetahuan melalui beberapa gabungan metode cara seperti membaca, mendengar, melatih, melihat, dan mengulang serta memiliki manfaat yang sangat menguntungkan karena mempercepat belajar pengajaran dan menghemat biaya dan keefesienan waktu, juga penggunaan OHP (Over Head Proyektor) atau in focus di setiap kelas untuk proses belajar-mengajar sehingga pelajaran yang didapat siswa lebih meluas dan materi yang diberikan guru juga dapat diperjelas dengan pemahaman materi yang lebih dalam yang diambil dari internet sehingga minat siswa untuk belajar semakin bertambah karena penyajian pelajaran yang ada di internet biasanya dibuat semenarik mungkin dan situs yang menyajikan materi membuka lahan pertanyaan yang dapat digunakan siswa untuk menanyakan materi yang tidak dimengerti serta pemberian tugas kepada siswa juga dapat dilakukan dengan media e-mail. Cara belajar-mengajar seperti ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Batam.
Penggunaan teknologi dalam belajar-mengajar harus seiring dengan peningkatan mutu tenaga pendidik yang ada karena percuma jika teknologinya OK tetapi guru KO dengan adanya media teknologi, sebaiknya tenaga pendidik diberi latihan tambahan mengenai komputer karena hal ini seiring dengan proses mengajar yang lebih modern. Jangan karena Batam kekurangan tenaga pendidik dan adanya mobilisasi yang tinggi sehingga para pendatang dengan mudahnya menjadi guru honorer padahal belum memiliki keahlian dalam bidang pengajaran. Tenaga pendidik yang berkompeten dan berkualitas adalah pohon unggul yang dapat menghasilkan buah-buah yang menakjubkan yang membawa Batam ke pintu gerbang persaingan pendidikan di tingkat internasional.
Batam yang sudah memiliki stasiun televisi lokal dan radio lokal juga dapat dijadikan sarana yang dalam mengembangkan pendidikan di Batam karena dari berbagai lapisan masyarakat Batam pasti sudah memiliki televisi ataupun radio di rumahnya, tidak seperti komputer yang dimiliki sebagian masyarakat saja. Sebaiknya di televisi diadakan acara-acara edukatif dengan penyajian yang menarik yang dapat memikat perhatian kaum pelajar Batam yang saat ini lebih tertarik pada sinetron ataupun kartun animasi Jepang. Stasiun radio juga dapat menyiarkan setiap harinya suatu acara yang berdurasi 60 menit yang mendatangkan seorang pakar atau guru yang ahli dengan penyajian materi yang unik dan materi yang berbeda setiap harinya serta diberikannya kesempatan kepada pendengar untuk bertanya tentang materi yang disediakan.
Menjadikan putera-puteri Batam sebagai generasi penerus yang memiliki intelektual yang tinggi bukanlah hal yang mudah tetapi tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi. Dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai elemen sangat mungkin untuk menjadikan Batam sebagai gudang kaum terpelajar.

TANPA MEMBACA HIDUP TERASA HAMBAR DENGAN MEMBACA HIDUP LEBIH BERMAKNA

Pada saat ini budaya membaca haruslah diperhatikan, mengapa demikian? Sebagian masyarakat yang dapat membaca terkadang menganggap membaca itu dilakukan jika perlu saja. Mereka hanya membaca hal-hal yang berkaitan langsung dengan diri mereka, seperti membaca Kartu Keluarga, STNK atau surat-surat penting lainnya, atau melihat rapor juga diskon-diskon yang sedang beredar ditoko-toko. Padahal dengan banyak membaca maka akan banyak informasi yang kita peroleh.
Membaca adalah hal yang cukup mudah dilakukan bagi masyarakat yang pernah menduduki bangku pendidikan karena di SD (Sekolah Dasar) masyarakat sudah diajarkan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Lain halnya dengan masyarakat yang belum pernah mengenyam bangku pendidikan sehingga mereka tidak dapat membaca.
Akan tetapi, masyarakat malas untuk membaca karena mereka menganggap membaca adalah kegiatan yang tidak efektif. Mereka dapat berpikir seperti itu karena disaat membaca mereka tidak memahami dan mengerti maksud dan tujuan dari tulisan yang mereka baca. Hal pertama yang harus diterapkan dalm membaca adalah kita mengerti memahami dan mengerti maksud dari tulisan yang dibaca. Selain dikarenakan faktor dari diri sendiri, kurangnya minat membaca karena ketiadaan buku yang dapat dibaca. Seperti yang kita ketahui bersama Kepri merupakan wilayah kepulauan sehingga terkadang di daerah hinterland, mendapat kesulitan untuk mendapatkan buku.
Kegiatan membaca sangat erat kaitannya dengan buku yang merupakan gudang ilmu, mulai dari buku sains, surat kabar, majalah, bahkan di dalam novelpun terdapat banyak pesan dan amanat yang terkandung dan dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan hidup ini. Membaca buku berarti memperkaya ilmu dan menghargai hidup karena dengan membaca kita dapat mengambil hikmah dari kehidupan yang telah kita jalani dan dapat berpikir lebih cerah untuk hari –hari kedepan.
Masyarakat masa kini lebih memilih menonoton televisi daripada membaca, padahal selama 1 jam menonton televisi berarti telah mengurangi kreativitas sebanyak 5%. Di televisi memang memiliki tayangan yang bermanfaat, tetapi tidak sedikit tayangan yang bersifat memperbodoh bahkan mengajak kita untuuk menghayal dan hidup di dunia khayalan.
Meningkatkan minat membaca diawali dari diri sendiri, didalam hati, kita harus mengatakan bahwa membaca adalah kebutuhan bukan keharusan, khususnya bagi pelajar yang saat ini minat membacanya kurang. Untuk memulai gemar membaca dapat diawali dengan hobi diri sendiri. Kita tidak harus membaca buku sains yang memiliki sejuta rumus dan bahasa latin yang susah dimengerti, membaca dapat dimulai dari membaca bacaan ringan seperti novel atau cerpen teenlit ataupun komik-komik. Akan tetapi, setelah kita gemar membaca novel kita harus merambah ke bacaan lain misalnya novel sastra atau koran dan majalah sampai pada buku-buku pengetahuan. Semuanya dilakukan bertahap tanpa menjadikan membaca beban dalam hidup dan kita harus dapat mengambil hal positif dari bacaan yang kita baca sehingga keinginan untuk terus membaca timbul di benak kita.
Pensosialisasiaan tentang gemar membaca juga harus dilakukan, baik itu berupa penyuluhan ataupun dengan mengadakan lomba membaca yang menilai kecepatan dan kemampuan seseorang dalam menyerap isi bacaan. Hal ini sebaiknya lebih ditargetkan kepada remaja yang saat ini lebih memilih berhura-hura di luar daripada membaca buku dan anak-anak untuk melatih mereka sedini mungkin gemar membaca.
Selain menanamkan minat baca, masyarakat juga harus peka terhadap keadaan sekeliling. Kita harus memperhatikan adakah orang-orang disekeliling kita yang tidak dapat membaca. Jika ada, mereka sebaiknya kita ajarkan membaca berapapun usia mereka dan menanamkan pada mereka bahwa membaca banyak sekali manfaatnya, sehingga angka buta aksara dapat ditekan keberadaannya.
Pemerintah sebaiknya membuat program dan biaya khusus untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Misalnya, mengadakan perpustakaan-perpustakaan daerah seperti yang telah ada di Tanjung Pinang, perpustakaan terapung, perpustakaan keliling serta perpustakaan online. Perpustakaan ini bukan hanya ada tetapi juga harus diberitakan dan lebih diinformasikan kepada masyarakat tentang maksud dan tujuan diadakannya perpustakaan ini.
Di setiap kota/kabupaten sebaiknya telah memiliki perpustakan sendiri dimana perpustakaan ini memiliki kuantitas buku yang banyak dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Keberadaan perpustakaan ini sebaiknya berada di titik pusat kota/kabupaten sehingga masyarakat dari berbagai penjuru dapat menjangkaunya.
Masyarakat yang ada di pulau-pulau kecil cukup sulit untuk memiliki buku selain dari kurangnya toko buku juga harus menempuh jarak yang jauh untuk membeli buku. Perpustakaan terapung adalah perpustakaan yang berada di sebuah kapal yang dapat dibawa berkeliling Kepri dan singgah di pualu-pulau kecil yang belum memiliki perpustakaan atau jauh dari pulau besar. Dengan adanya perpustakaan ini diharapkan para penduduk hinterland dapat memiliki minat baca tinggi dan memperkecil angka buta aksara di daerah hinterland. Sedangkan di kota/kabupaten yang cukup besar sebaiknya diadakan perpustakaan keliling yang berknjung ke rumah-rumah penduduk secara periodik sehingga menggugah masyarakat untuk membaca.
Di era globalisasi dan modernisasi, Kepri yang cukup gagah di bumi pertiwi inipun tidak boleh ketinggalan. Pengadaan perpustakaan online yaitu perpustakaan yang berbasis internet sehingga Kepri dapat menjadi provinsi yang benar-benar tidak ketinggalan dan berkancah di dunia internasional serta menjadi contoh bagi provinsi senior lainnya dengan gebrakan yang terbaru ini. Perpustakaan online ini memiliki keunggulan dalam bidang waktu dan kemudahan mendapatkan informasinya, seperti peminjam tidak harus datang ke perpustakaan tetapi hanya dengan menggunakan internet, dan di perpustakaan pusat tidak perlu memajang buku sebagai bahan yang akan dipinjam tetapi memajang CD yang memuat isi sebuah buku sehingga peminjam dapat memindahkan isi CD tersebut ke dalam komputer dan peminjam lain yang ingin meminjam CD tersebut tidak menunggu dalam waktu yang lama.
Mari, bangkitkan membaca semangat masyarakat! Masyarakat yang terbuka dan peka terhadap informasi akan menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi sebuah bangsa. Membaca menjadikan hidup lebih bermakna.

INDONESIAKU MINIMALISIRKAN KEMISKINAN HARTA DAN MORAL

Miskin??? Bukan hal yang asing lagi terdengar dan sesungguhnya banyak orang miskin yang ada di sekitar kita. Kemiskinan merupakan angka relatif yang cukup rumit untuk dipatok karena setiap orang mempunyai sudut pandang tersendiri tentang kemiskinan itu sendiri. Misalnya si A menganggap si B miskin sedangkan si C tidak menganggap si B miskin dan misalnya si D pada bulan Juni mempunyai tiga perusahaan tetapi pada bulan Juli ia sudah bangkrut, sehingga kemiskinan seseorang cukup sulit diukur dan terkadang antara lembaga satu dengan yang lainnya memiliki tingkat persentase kemiskinan yang berbeda pada suatu wilayah. Terlepas dari pengukuran kemiskinan, kemiskinan tetap saja suatu kategori yang tidak baik dan sangat tidak diharapkan oleh seseorang maupun sebuah negara.

Kemiskinan merupakan musuh terbesar suatu bangsa untuk memajukan bangsanya di era globlasisasi dan modernisasi seperti sekarang ini. Hal inilah yang sedang dialami Bangsa Indonesia, sebagai negara berkembang yang memiliki persentase angka kemiskinan sebesar 17,7% atau sekitar 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori penduduk miskin (data BPS). Persentase kemiskinan ini hanya dilihat dari segi ekonomi, sedangkan jika dilihat dari segi lainnya, Indonesia juga memiliki kemiskinan moral dengan semakin banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi dan menambah miskinnya Indonesia ditengah kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki. Apakah negara yang kaya ini harus terpuruk dengan kemiskinannya?

Tidak semudah membalikkan tangan untuk meminimalisirkan kemiskinan yang ada di Indonesia, terlebih lagi semenjak krisis moneter yang melanda Indonesia dipertengahan tahun 1997 yang memporak-porandakan perekonomian di Indonesia sehingga kenaikan inflasi di Indonesia mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah Bangsa Indonesia. Akan tetapi, bukan berarti Indonesia tidak dapat lepas dari kemiskinan yang menjeratnya, dengan adanya kebijakan Pemerintah yang tepat, dukungan dan kesadaran masyarakat, serta pemanfaatan kekayaan SDA Indonesia yang tepat dan perealisasian bahwa Indonesia merupakan Negara Agraris, maka menjadikan Indonesia sebagai negara maju bukanlah khayalan belaka.

Sekilas kita balik ke belakang ke masa akhir orde lama, di saat Indonesia mengalami inflasi sampai kurang lebih 500% (hiperinflasi) dan harga barang melambung tinggi, Bapak Pembangunan kita, Pak Harto di masa orde baru dapat menstabilkannya bahkan dengan program Pelita (Pembangunan Lima Tahun) Indonesia dapat mengekspor beras dan menjadi Negara Swasembada Pangan. Serta pada tahun 1970-1996 perekonomian meningkat sebanyak 6% per tahun dan terjadi penurunan kemiskinan yang signifikan, walaupun di masa pemerintahan orde baru banyak kejanggalan yang terjadi baik pada distribusi pendapatan maupun penguasaan pada kelompok tertentu. Di segala kekurangan dan kelebihan masa orde baru, bangsa Indonesia dapat terlepas dari kemiskinan yang marak terjadi seperti saat ini. Apakah di saat ini tiada Pak Harto, Pak Harto lainnya yang dapat mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan menutupi kekurangan Alm. Pak Harto dalam membangun Negara Indonesia?

Terarah pada kemiskinan yang terjadi sekarang ini, banyak penyebab yang membuat angka kemiskinan di Indonesia semakin naik. Mulai dari takdir seperti bencana alam sampai perbuatan masyarakat sendiri yang memiliki kemiskinan moral walaupun terkadang dia memiliki kekayaan harta benda. Dan yang paling terasa adalah beberapa kebijakan yang diambil oleh Pemerintah yang memiliki pondasi yang kuat tetapi bahan untuk membangun gedungnya tidak sekokoh pondasi yang dibangun, sehingga terkadang kebijakan untuk menyejahterakan masyarakat tidak tepat pada sasarannya dan menambah kesengsaraan yang dialami masyarakat khususnya masyarakat yang memiliki penghasilan yang sangat rendah bahkan masyarakat yang tidak berpenghasilan sama sekali alias pengangguran.

Kebijakan yang diambil pemerintah seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai) tidak kena pada sasarannya. Seperti yang diungkapkan Direktur Centre for Information and Development Studies (Cides) Umar Juaro, “Bantuan cash transfer (langsung tunai) memang perlu, tapi sifatnya hanya temporer.” Bukan hanya sifatnya yang temporer atau dalam jangka waktu tertentu saja, tetapi juga berakibat memanjakan masyarakat karena banyak masyarakat yang mengharapkan BLT bahkan masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi juga ikut serta dalam penerimaan dana BLT. Pemberian BLT juga diikuti dengan naiknya harga-harga barang di pasaran sehingga warga miskin yang tidak mendapat dana BLT semakin terpuruk dalam kemiskinannya. Dana BLT ini mungkian akan lebih baik jika diubah ke bentuk pelatihan bagi masyarakat kurang mampu dan yang kemudian diberikan modal berupa barang yang dipinjamkan oleh Pemerintah sehingga masyarakat lebih ulet bekerja dan menekan angka pengangguran di Indonesia yang saat ini mencapai angka 10,4% (data BPS).

Setiap kebijakan yang diambil Pemerintah sebaiknya diawali dengan penyuluhan terhadap masyarakat sehingga mendapat dukungan dari masyarakat yang merupakan objek dari kebijakan itu sendiri. Langkah Pemerintah untuk mengganti minyak tanah menjadi gas merupakan langkah yang tepat dan sesuai untuk diterapkan di Indonesia saat ini karena kuantitas minyak bumi yang menurun tetapi di Indonesia memiliki kekayaan gas alam yang diperkirakan mampu untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Akan tetapi kebijakan ini hanya di sosialisasikan kepada masyarakat tentang tujuan dan maksud, tetapi kurangnya sosialisasi tentang cara penggunaan dan menjaga keamanan dalam pemakaian gas, sehinggga membuat masyarakat yang sudah memiliki kompor dan tabung gas kembali menggunakan minyak tanah dan parahnya karena langkanya minyak tanah ada masyarakat yang kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak kebutuhan sehari-harinya.

Layakkah Indonesia yang dikenal sebagai negara yang agraris mengimpor beras dari luar negeri karena kebutuhan pangan dalam negeri tidak tercukupi? Letak geografis Indonesia merupakan aset yang sangat berharga terutama di bidang pertanian, kesuburan tanah dengan hujan sepanjang tahun tidak perlu diragukan lagi. Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan masyarakat dalam pemanfaatan tanah yang subur ini, tidak diragukan lagi jika beberapa tahun kedepan Indonesia dapat mengekspor beras ke luar negeri. Bidang pertanian sudah harus lebih digalakkan lagi, petani harus lebih diberikan penyuluhan juga peminjaman pupuk, bibit unggul, insektisida, dan alat pertanian dengan syarat pengembalian peminjaman tersebut dikembalikan dari 10% hasil pertanian. Dengan cara demikian, diharapkan petani di Indonesia lebih mengembangkan pertaniannya dan memiliki hasil yang tidak kalah dari beras impor. Hal ini juga dapat dilakukan di sektor-sektor lainnya, seperti di sektor perikanan karena Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan wilayah perairan dan memiliki segudang kekayaan laut yang sangat berpotensi menaikkan ekonomi negara dan khususnya masyarakat pesisir pantai.

Cara terdini untuk meminimalisirkan kemiskinan adalah dengan pendidikan, jika pendidikan sudah berada di jalan yang tepat maka akan memudahkan mengusir kemiskinan dari tanah air. Pendidikan yang harus dikembangkan bukan hanya yang berupa sains tetapi juga pengembangan akhlak dan moral perlu ditingkatkan sehingga kepedulian dan kesadaran masyarakat lebih terasa dan sadar akan posisinya masing-masing. Pendidikan yang murah merupakan dambaan setiap masyarakat dan sebaiknya pendidikan murah ini bukan hanya untuk sekolah negeri tetapi juga sekolah-sekolah luar biasa yang didalamnya terdapat anak-anak cacat fisik ataupun mental yang masih bisa diasah menjadi orang berguna di Indonesia. Pendidikan juga diharapkan lebih menjangkau masyarakat yang tergolong miskin karena biasanya dana untuk orang miskin diambil alih ‘masyarakat miskin moral’ sehingga sasaran Pemerintah tidak tercapai sesuai harapan.

Pendidikan yang merata bagi masyarakat di seluruh Indonesia merupakan aset berharga karena Indonesia dapat memiliki SDM yang bukan hanya berkuantitas banyak tetapi juga berkualitas tinggi, SDM yang banyak bukan menjadi penghalang tetapi menjadi penunjang untuk menglola SDA yang ada. Pengelolaan SDA di Indonesia juga dapat diambil alih oleh masyarakat Indonesia yang memiliki potensi bukan masyarakat asing, sehingga masyarakat Indonesia yang memiliki SDA benar-benar memilikinya bukan menjadi budak di kekayaan alam yang dimiliki.

Meminimalisirkan kemiskinan yang ada di Indonesia bukanlah hal yang mudah, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan Indonesia yang memiliki segudang kekayaan alam menjadi sebuah negara maju di era globalisasi. Dengan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, beberapa tahun kedepan Indonesia dapat menunjukkan ‘garuda’nya di tengah dunia.