Jumat, 13 November 2009

Modernisasi Meningkatkan Mutu Pendidikan

Kota industri… Kota pariwisata… Kota kelam… Itulah beberapa julukan untuk Kota Batam disegala kelebihan dan kekurangannya sebagai kota yang terletak di jalur perlayaran internasional. Sebagai kota yang strategis dan banyak mendapat perhatian baik dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, seharusnya Batam mulai menunjukkan ketajaman taringnya di dunia pendidikan.
Pendidikan di Batam menjadi sorotan tajam bagi Pemerintah karena sebagai kota yang memiliki perkembangan perekonomian dan mobilisasi yang cepat, sudah semestinya perkembangan pendidikan juga sama pesatnya dengan kemajuan perekonomian. Letak geografis Batam yang strategis memudahkan Batam untuk melihat dunia luar yang memiliki pendidikan sangat maju, tetapi hal ini kurang dimanfaatkan sehingga perkembangan pendidikan di Batam menjadi lamban dan ketinggalan di era globalisasi ini. Bagaimana menjadikan Batam sebagai kota pendidikan di era globalisasi jika keadaan pendidikan Batam seperti saat ini? Jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura yang hanya berjarak sekitar 12,5 mil laut dan hanya menempuh waktu 45 menit perjalanan laut, kualitas pendidikan antara Batam dan Singapura sangat jauh berbeda.
Pemerintah jangan hanya berusaha menaikkan nilai kelulusan siswa sehingga sama dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang nilai kelulusannya 6 atau Singapura yang bernilai 8 tetapi juga turut memajukan kualitas pendidikan yang ada di Batam. Nilai kelulusan di Batam bisa saja mencapai 8,00 jika sarana dan prasarana, kurikulum, tenaga pendidik dan teknologi yang ada di Batam sama dengan yang ada di Singapura.
Jika Batam dibandingkan dengan kota-kota yang ada di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung saja, pendidikan di Batam cukup ketinggalan. Kenyataan ini seharusnya tidak membuat kita putus asa tetapi memacu kita untuk mewujudkan Batam sebagai kota yang memiliki sumber daya manusia yang dapat menjadikan Batam kota gudang kaum terpelajar, bukan menambah sumber daya manusia yang memperkuat julukan Batam sebagai kota kelam dan kota coba-coba para imigran yang sekedar mencari peruntungan nasib tanpa mempunyai keahlian.
Perekonomian yang didapat dari penghasilan di bidang industri, pariwisata, perdagangan dan jasa yang menyebar luas di Batam merupakan potensi besar yang dapat dimanfaatkan karena merupakan faktor penunjang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di Batam. PDRB yang cukup tinggi ini dapat menunjang proses belajar-mengajar dan perkembangan wawasan putera-puteri daerah dengan penambahan fasilitas yang disediakan.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dimulai dengan disediakannya sarana dan prasarana yang telah memiliki teknologi yang canggih seperti yang diketahui pada tahun 2004 Kepri mampu menempatkan diri di posisi pertama sebagai provinsi yang memiliki jaringan internet terbanyak se-Sumatera. Dengan adanya laboratorium komputer dan muatan lokal komputer di sebagian besar SMP dan SMA dapat menunjang kegiatan belajar dan perluasan wawasan siswa. Akan tetapi, hal ini akan percuma jika jumlah komputer yang disediakan Pemerintah di setiap sekolah kurang dari 25% jumlah siswa karena komputer bisa dikatakan sebagai kebutuhan primer siswa di zaman modern ini padahal tidak semua siswa dapat membeli sebuah komputer dan memiliki jaringan internet. Di era globalisasi ini, Batam yang sudah dianggap sebagai kota internasional seharusnya memiliki generasi penerus yang tidak ketinggalan informasi ataupun teknologi termutakhir. Dengan disediakan fasilitas komputer yang berbanding 1: 4 dengan siswa yang disediakan sekolah diharapkan dapat memacu minat siswa untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki.
Adanya fasilitas komputer disetiap sekolah juga dapat dijadikan acuan bagi Pemerintah untuk membuat suatu website tersendiri yang berisi tentang informasi terbaru dari dunia pendidikan maupun perkembangan iptek terbaru dari seluruh penjuru bumi. Setiap sekolah juga memiliki website tersendiri yang dapat dijadikan suatu bahan perbandingan antar sekolah sehingga setiap sekolah lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas sekolahnya masing-masing.
Bukan hanya itu saja, Batam juga dapat memiliki perpustakaan online yaitu perpustakaan yang berbasis internet sehingga walaupun selama ini Batam belum memiliki perpustakaan daerah seperti kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia tetapi Batam dapat dijadikan sebagai contoh dengan gebrakan yang terbaru ini. Perpustakaan online ini memiliki keunggulan dalam bidang waktu dan kemudahan mendapatkan informasinya, seperti peminjam tidak harus datang ke perpustakaan tetapi hanya dengan menggunakan internet dan di perpustakaan pusat tidak perlu memajang buku sebagai bahan yang akan dipinjam tetapi memajang CD yang memuat isi sebuah buku sehingga peminjam dapat memindahkan isi CD tersebut ke dalam komputer dan peminjam lain yang ingin meminjam CD tersebut tidak menunggu dalam waktu yang lama.
Cara belajar-mengajar juga dapat diubah seiring dengan perkembangan teknologi. Misalnya, dengan penggunaan sebuah komputer berbasis BOCSoft eQuestion yaitu aplikasi manajemen pengetahuan yang dibuat Microsoft Office yang memiliki fungsi sebagai alat untuk mengumpulkan, meringkas, dan merangkai berbagai ilmu pengetahuan melalui beberapa gabungan metode cara seperti membaca, mendengar, melatih, melihat, dan mengulang serta memiliki manfaat yang sangat menguntungkan karena mempercepat belajar pengajaran dan menghemat biaya dan keefesienan waktu, juga penggunaan OHP (Over Head Proyektor) atau in focus di setiap kelas untuk proses belajar-mengajar sehingga pelajaran yang didapat siswa lebih meluas dan materi yang diberikan guru juga dapat diperjelas dengan pemahaman materi yang lebih dalam yang diambil dari internet sehingga minat siswa untuk belajar semakin bertambah karena penyajian pelajaran yang ada di internet biasanya dibuat semenarik mungkin dan situs yang menyajikan materi membuka lahan pertanyaan yang dapat digunakan siswa untuk menanyakan materi yang tidak dimengerti serta pemberian tugas kepada siswa juga dapat dilakukan dengan media e-mail. Cara belajar-mengajar seperti ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Batam.
Penggunaan teknologi dalam belajar-mengajar harus seiring dengan peningkatan mutu tenaga pendidik yang ada karena percuma jika teknologinya OK tetapi guru KO dengan adanya media teknologi, sebaiknya tenaga pendidik diberi latihan tambahan mengenai komputer karena hal ini seiring dengan proses mengajar yang lebih modern. Jangan karena Batam kekurangan tenaga pendidik dan adanya mobilisasi yang tinggi sehingga para pendatang dengan mudahnya menjadi guru honorer padahal belum memiliki keahlian dalam bidang pengajaran. Tenaga pendidik yang berkompeten dan berkualitas adalah pohon unggul yang dapat menghasilkan buah-buah yang menakjubkan yang membawa Batam ke pintu gerbang persaingan pendidikan di tingkat internasional.
Batam yang sudah memiliki stasiun televisi lokal dan radio lokal juga dapat dijadikan sarana yang dalam mengembangkan pendidikan di Batam karena dari berbagai lapisan masyarakat Batam pasti sudah memiliki televisi ataupun radio di rumahnya, tidak seperti komputer yang dimiliki sebagian masyarakat saja. Sebaiknya di televisi diadakan acara-acara edukatif dengan penyajian yang menarik yang dapat memikat perhatian kaum pelajar Batam yang saat ini lebih tertarik pada sinetron ataupun kartun animasi Jepang. Stasiun radio juga dapat menyiarkan setiap harinya suatu acara yang berdurasi 60 menit yang mendatangkan seorang pakar atau guru yang ahli dengan penyajian materi yang unik dan materi yang berbeda setiap harinya serta diberikannya kesempatan kepada pendengar untuk bertanya tentang materi yang disediakan.
Menjadikan putera-puteri Batam sebagai generasi penerus yang memiliki intelektual yang tinggi bukanlah hal yang mudah tetapi tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi. Dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai elemen sangat mungkin untuk menjadikan Batam sebagai gudang kaum terpelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar